Mistis’s Weblog

Duniaku & Dunia Lain

FENOMENA DI DALAM KUBUR

Posted by mystys pada Maret 18, 2008

OLEH : AYI RUSWANTO

Bagi orang-orang yang takwa, kuburnya diluaskan hingga 70 hasta dan diberikan cahaya. Rohnya dikelompokan bersama kelompok-kelompok roh yang baik, yakni ibarat burung yang digantung di atas pohon surga….

Manusia diciptakan Allah SWT atas dua unsur, yaitu jasmani dan rohani. Jasmani berasal dari unsur tanah, sedangkan rohani langsung ditiupkan oleh Allah SWT sendiri. Hal ini sebagaimana ditandaskan dalam Al-Qur’an, surah Shad ayat 71-72, yang artinya: “Ingatlah ketika Tuhanmu berkata kepada malaikat; Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. Maka apabila telah Kusempurnaan, dan Kutiupkan kepadanya dari Rohku, maka hendaklah kamu tunduk bersujud kepadanya.”
Bahwa jasad manusia berasal dari unsur tanah, berdasar penelitian para ahli, adalah benar adanya. Sebab setelah diteliti dengan seksama, kandungan unsur zat yang terkandung dalam tubuh manusia itu, sama adanya dengan yang terkandung pada segenggam tanah bumi yang subur. Zat-zat tersebut seperti: karbon, fasfor, besi, kapur, garam, magnesium, gula dan belerang.
Sedangkan kebenaran adanya roh yang menjadi motor penggerak aktivitas hidup manusia, seperti ditandaskan peneliti roh terkenal dari Universitas Canbrige, Prof. H.W. Mayers adalah sebuah kenyataan yang tidak bisa dipungkiri lagi. Dr. A. Saboe dalam bukunya yang berjudul Aku di Dunia dan di Akhirat, dengan gamblang menuliskan bahwan manusia bukanlah melihat dengan mata yang di kepalanya itu, melainkan adalah dengan rohaninya. Hingga karena itulah orang-orang yang telah mati tidak bisa melihat lagi, walaupun bola matanya itu masih baik.
Dan, apabila antara rohani dan jasmani tersebut di kemudian hari terpisah, maka kematian, itulah namanya. Namun, sebagaimna yang telah ditandaskan dalam Al-Qur’an bahwa setelahnya manusia mendapati saat kematiannya itu, maka sebagai konsekwensi pertanggungjawaban atas segala amal perbuatan semasa di dunia yang dilakukannya itu, mereka pun akan menemui tahap perhitungan serta pembalasannya.
“Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan sesuai dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah sangat cepat hisabnya.” (QS. Al-Mu’min:17).
Sebelum jasad manusia yang telah menemui kematiannya itu dikuburkan, menurut keterangan sejumlah ulama yang shahih, si rohnya yang telah diangkat kembali oleh Allah SWT, melalui perantara tangan malaikat-Nya itu, dijelaskan masihlah pula tetap bisa menangkap sekaligus merasakan perlakuan orang-orang yang bertakziah kepadanya.
Bahkan, si roh itu masih pula sempat bisa membalaskan salam bagi setiap orang yang datang menyalaminya. Hanya, karena keadaannya telah dipisahkan oleh raganya, maka tingkah polahnya itu tidak bisa diwujudkan oleh bagian-bagian tubuhnya.
Ibnu Taimiah berkata bahwa terdapat sejumlah hadits yang menjelaskan tentang mayat yang masih mengetahui keadan keluarga serta sahabat-sahabatnya yang masih berada di alam dunia ini, sebelum dirinya dikuburkan. Sehingga dia pun akan masih bisa merasakan kebahagiaannya, jika yang diucapkan oleh orang-orang yang melayatinya itu adalah tentang segala perbuatan kebaikannya. Serta sebaliknya, akan merasa bersedih jika yang dibicarakannyaitu tentang perbuatan buruknya.
Sementara itu, dalam Kitab Musnah Ahmad bin Hambal, ada penjelasan lain. Bahwa ketika mayat telah dikuburkan, lalu orang-orang yang mengantarkannya itu telah kembali pulang, maka si roh yang akhirnya telah dipersatukan kembali dengan jasadnya itu guna memenuhi peraturan Allah, mengalami pemeriksaan, maka untuk sesaat masih pula akan sempat mendengarkan suara-suara sandal (langkah kaki) dari para pengantarnya.
Sebuah riwayat hadits yang lain bahkan ada yang menjelaskan bahwa ketika seseorang menjalani kehidupannya di alam kubur, konon sejumlah orang dan tetangga yang sudah terlebih dahulu meninggal pun, malah kemudian banyak pula yang berdatangan menemuinya. Mereka biasanya akan mempertanyakan tentang kabar keberadaan saudara-saudaranya yang masih hidup di alam dunia. Hingga, apabila si mayat itu mengetahuinya, maka dia pun akan menjelaskannya.

HISAB
Sebagaimana banyak dijelaskan, bahwa kematian itu bukanlah akhir daripada kehidupan seseorang di alam dunia ini. Melainkan, dia merupakan sebuah tahapan guna sampainya perjalanan kehidupan seseorang ke fase alam yang paling akhir, yakni fase akhirat.
Setelah melewati fase kematian tersebut, maka sesungguhnya kita pun telah memasuki fase-fase awal bagi diperiksanya segala macam jenis amalan yang sempat dilakukan semasa hidup di dunia.
Bahkan, pada fase ini sesungguhnya setiap orang pun akan langsung bisa mengetahui gambaran kehidupan yang bagaimana, yang nantinya akan mereka rasakan pada saatnya sampai ke fase kehidupan alam paling abadi tersebut. Karena pada fase ini, semua hasil amalan semasa di dunia, akan mulai diperhitungkan.
Walaupun alam kubur masih dikelompokkan sebagai alam yang sementara, namun sesungguhnya segala kesempatan atau keleluasaan bagi kita, manusia, untuk beramal dan memupuk segala buah kebajikan untuk mendapatkan balasan kebahagiaan di alam akhirat, sama sekali telah ditutup. Jadi, jika boleh kita tandaskan di sini, Alam Kubur tidaklah lebih maknanya sebagai alam penantian belaka. Atau pintunya bagi kita sampai ke Alam Akhirat kelak. Sedang alamnya kebebasan untuk beramal dan menghimpun segala nilai kesalihan, tiada lain di Alam Dunia yang tengah kita jalani ini.
Dalam kaitan ini, kalangan Ulama Ahli Sunnah Waljama’ah pun sepakat bahwa bagi semua orang yang telah menemui saat kematiannya itu, maka akan mengalami fase pemeriksaan (hisab), baik si jasadnya itu sempat dimakamkan, ataupun tidak (seperti hancur karena dibakar, dimakan binatang buas, tercebur ke sungai hingga tidak ditemukan, dan lainnya), karena atas ke Maha Kuasaan Allah selaku Sang Pencipta, pada saatnya nanti, setiap ruh dan jasadnya yang telah terpisah tersebut pada akhirnya akan dipersatukannya kembali.
Dalam hal ini, Allah SWT berfirman, “Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja? Bukankah ia dulunya setetes air mani yang ditumpahkan. Kemudian menjadi segumpal darah, lalu Allah menghidupkan dan menyempurnakannya. Setelah itu Allah pun menjadikannya berpasangan, laki-laki dan perempuan. Maka, bukanlah sedemikian pula Allah berkuasa menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati?” (QS. Al-Qiyaamah:36-40)
Adapun gambaran tahapan penghisaban bagi seorang mayat yang dibangkitkan kembali di dalam kuburnya tersebut, sebagaimana dijelaskan Rasulullah SAW dalam salah satu haditsnya bahwa esungguhnya mayat jika diletakkan di dalam kubur, dia mendengar suara sandal orang-orang yang mengantarkanya, ketika mereka berpaling pulang. Jika mayat itu mukmin, maka shalat berada di samping kepalanya, puasa sebelah kanannya, zakat sebelah kirinya, dan segala amal keutamaan di samping kedua kakinya. Sehingga, jika dari salah satu arah tubuhnya itu didatangi para malaikat yang hendak menghisab, karenanya mereka pun tidak bisa untuk masuk.
Hingga, tatkala dikatakan oleh malaikat kepada si mayat, ‘Duduklah!’ Maka, si mayat pun duduk. Lalu, matahari dibayang-bayangkan kepadanya seakan yang hendak terbenam. Lantas diajukanlah pertanyaan lagi, “Orang ini pernah bersama kalian, bagaimana menurutmu dan apa kesaksianmu tentangnya?”
Dan dia pun menjawab, “Dia adalah Muhammad. Saya bersaksi bahwa dia adalah utusan Allah, dan pembaca kebenaran dari sisiNya!”
Maka pada akhirnya, disampaikanlah kepada si mayat itu, “Hai, inilah tempat tinggalmu yang telah disediakan Allah kepadamu.” Hingga si mayat itupun merasa senang dan gembira. Kuburnya diluaskan hingga 70 hasta dan diberikan cahaya. Tubuhnya dikembalikan sebagaimana semula, serta rohnya dikelompokan bersama kelompok-kelompok roh yang baik, yakni ibarat burung yang digantung di atas pohon surga.
Sementara, bagi mayat yang kafir, dalam hadits lainnya, Rasulullah SAW pun bersabda, “Kuburan mayat yang kafir disempitkan, sehingga tulang rusuknya pun hancur. Kehidupan semacam itu, sangatlah sengsara..”
Demikianlah sekilas tentang fenomena alam kubur. Allahualamu Bissawab!

4 Tanggapan to “FENOMENA DI DALAM KUBUR”

  1. asal tau saja, alam kubur bukan didalam tanah kuburan.(alam kubur=alam ghoib)tq.

  2. seftian anjar cahya said

    seandainya aku ingin melihat alam kubur bisa gak?agar memperkuat imanku,karena selama ini ku tidak menemukan apa artinya hidup,dan aku ragu akan akan kehadiranNya (subahanallah),dan gak pernah bersemangat untuk hidup lagi…

    • Orang Indonesia said

      bisa bro… kayaklnya dah banyak yang penasaran trus coba…
      tapi hati2 ya bro… kebanyakan dari mereka yang setelah mencoba, benar2 shock!!!

      • haryoyok said

        ya untuk keimanan coba anda renungkan lihat langit,laut dan macam macam manusia di alam dan tata surya ,sendirilah ditempat yg sepi untuk tafakur..apa ya ada tercipta dengan sendirinya atau siapayg mencitakan ..biartidak kayak orang bodoh

Tinggalkan komentar